top of page

Asal Ku Jamah Jubah-Nya

Saat itu kala pagi hari saya sedang mandi, saya menemukan ada benjolan di payudara sebelah kiri, sebenarnya tidak terasa sakit, hanya langsung teringat mama yang meninggal karena kanker payudara. Sebulan kemudian saya memutukan memerisakan benjolan tersebut ke dokter di Jakarta dan ditemukan ternyata ada empat benjolan.


Lewat beberapa pemeriksaan, saya harus menjalani operasi untuk pembuangan benjolan itu, dari hasil operasi ketahuan salah satu benjolan terdeteksi kanker ganas, sehingga diangkat sekalian getah beninganya.


Saya shock.. Kenapa harus saya yang mengalami, sementara orang di luar sana yang tidak kenal Tuhan sehat-sehat saja, saya jadi kecewa sama Tuhan.


Namun karena dukungan keluarga dan teman-teman komsel saya akhirnya memutuskan untuk meneruskan pemngobatan sendirian di RS di Jakarta, karena suami harus kerja dan anak-anak harus sekolah di kota Jambi bahkan dititipkan sama saudara seiman.


Rasa sedih, rasa sakit, rasa takut, rasa kuatir semua menghinggapi saya. Bayangan antara hidup dan mati selalu hadir di kepala saya, membuat saya setres dan lemah.


Hingga satu kali Tuhan ingatkan saya, bahwa Lazarus yang sudah mati empat hari di dalam kuburan sanggup di bangkitkanNya, apalagi hanya penyakit ini dan juga saat seorang wanita yang sakit pendarahan dua belas tahun menjamah jubah Tuhan Yesus, maka ia menjadi sembuh.


Saya kuatkan iman saya, dan menggapai jumbai jubah Tuhan Yesus dengan iman dan percaya bahwa saya pun sudah disembuhkan, saya yakin bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan saya.


Proses radiasi sebanyak tiga puluh kali dan kemoterapi tiga minggu satu kali sebanyak delapan kali. Saya tidak bisa makan, tidak nyenyak tidur, rambut yang menjadi mahkota pun mulai rontok hingga habis semua.


Proses yang berat ini saya lalui demi suami saya yang baik dan anak-anak yang saya kasihi juga teman-teman komsel yang begitu mendukung saya dalam segala hal. Satu tahun berlalu dan dokter pun menyatakan bahwa saya sudah sembuh, beberapa bulan kemudian tepatnya November 2016 di check lagi dan ternyata bersih. Tidak ada lagi sel kanker. Puji Tuhan. Mujizatnya sungguh ada.


Melalui kejadian ini, saya mau kepada siapa pun yang mengalami sakit penyakit atau apa pun masalah, tetaplah yakin bahwa Tuhan Yesus itu ada, Dia pasti akan menyembuhkan, Dia pasti akan memberi jalan keluar bagi kita semua.


Karena katanya dalam hatinya; “Asal kujamah saja jubahNya aku akan sembuh.” (Matius 9:21)


Foto Keluarga Ibu Rahayu

Diceritakan oleh : Ibu Rahayu Isnurnaini

bottom of page