Daniel 6:11 "Daniel...tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya"
Pernahkah Anda berpikir mengapa burung dara lucu bila berjalan? Hal itu terjadi karena hanya dengan cara demikian ia dapat melihat jalan. Mata burung dara tak dapat terfokus pada saat ia bergerak, karena itu ia harus membuat kepalanya tak bergerak di antara langkah-langkahnya agar ia dapat mengatur fokus. Maka, cara berjalan burung itu lucu: kepala ke depan, berhenti, kepala ke belakang, berhenti.
Perjalanan hidup kerohanian kita bersama Allah pun memiliki kemiripan dengan gaya berjalan burung dara.
Kita harus benar-benar berkonsentrasi tatkala kita sedang berjalan. Di antara langkah pun kita perlu berhenti untuk mengatur arah pandangan kita -- memfokuskan kembali pada firman dan kehendak Allah. Ini tidak berarti kita wajib berlutut berdoa atau bermeditasi dulu setiap akan melakukan sesuatu atau mengambil keputusan sekecil apapun.
Namun sesungguhnya, perjalanan hidup kita bersama Tuhan membutuhkan retret (berhenti sejenak dari kehidupan rutin dan mengkhusukkan diri bersama Allah) agar kita dapat melihat dengan lebih jelas tujuan sebelum kita melanjutkan hidup ini.
Kebiasaan Daniel untuk berdoa tiga kali sehari merupakan hal yang prinsip dalam perjalanan hidupnya bersama Allah.
Ia sadar bahwa untuk memfokuskan kembali arti dan tujuan hidup ini ia harus diam sejenak bersama Allah. "Waktu teduh" ini memberinya kekuatan baru, membuatnya dapat memandang dengan lebih jelas keadaan dunia di sekitarnya.
Bagaimana dengan kita? Meskipun ada resiko kita akan dianggap aneh, seperti yang dialami oleh Daniel, biarlah kita belajar dari cara berjalan burung dara: "Kelihatan baik" di mata umum tidaklah sepenting bila kita dapat "melihat dengan baik"
DALAM PELAYANAN KITA MEMBUTUHKAN RETRET UNTUK MEMPERBARUI PANDANGAN HIDUP KITA
Comments