Baca: 1 Samuel 18:6-30
"Ini dia anakku perempuan yang tertua, Merab; dia akan kuberikan kepadamu menjadi isterimu, hanya jadilah bagiku seorang yang gagah perkasa dan lakukanlah perang TUHAN."
1 Samuel 18:17a
Bukan hal yang mudah menyelaraskan perkataan dan perbuatan. Yang sering terjadi adalah, apa yang dikatakan orang berbeda bahkan bertolak belakang dengan apa yang diperbuatnya. Bukankah ada banyak calon pemimpin yang berkoar-koar menebar janji-janji yang begitu muluk dan meninabobokan rakyat saat berlangsungnya kampanye? Tetapi begitu terpilih menjadi pemimpin, perkataan mereka tidak lagi selaras dengan perbuatannya.
Janji yang pernah diucapkan tak pernah ditepatinya, janji hanya tinggal janji. Sungguh sangat mengecewakan!
Hal yang sama dilakukan Saul, raja Israel. Saul mengangkat Daud menjadi seorang prajurit yang harus memerangi Filistin, dengan janji akan memberikan puteri tertuanya (Merab) sebagai isteri Daud. Janji Saul kepada Daud ini sesungguhnya juga hanya akal-akalan saja, bahkan ada motif terselubung dan niat jahat: "Sebab pikir Saul: 'Janganlah tanganku memukul dia, tetapi biarlah ia dipukul oleh tangan orang Filistin.'"
(1 Samuel 18:7b). Bagaimana selanjutnya?
Saul mengingkari apa yang pernah dijanjikan. "Tetapi ketika tiba waktunya untuk memberikan Merab, anak Saul itu, kepada Daud, maka anak perempuan itu diberikan kepada Adriel, orang Mehola, menjadi isterinya." (1 Samuel 18:19). Begitu pula ketika Saul berjanji kepada Yonatan (anaknya) bahwa ia tidak akan membunuh Daud, janji itu kembali diingkarinya. Rasa dengki yang begitu menggelora terhadap Daud membuat Saul makin gelap mata. Suatu ketika ia berusaha menancapkan Daud ke dinding dengan tombaknya, "Tetapi Daud mengelakkannya sampai dua kali."
(1 Samuel 18:11b). Perkataan dan perbuatan Saul benar-benar tidak selaras!
Banyak orang Kristen menjadi batu sandungan karena perkataan dan perbuatannya tak selaras. Mudah berjanji tetapi kemudian banyak alasan untuk berdalih. Omongannya tampak rohani, sok Alkitabiah, tapi perbuatannya tak mencerminkan pengikut Kristus.
Apalagi dengan menggunakan pencitraan perkataan di media sosial.
Jangan hanya tampak rohani saat di medsos, pelayanan, sementara di luaran perbuatan kita tak jauh berbeda dengan orang dunia. Ayo belajar agar perkataan dan perbuatan kita haruslah selaras.
Dilarang NATO
KOMITMEN & DOA
YA TUHAN.. MAMPUKANLAH KAMI UNTUK DAPAT SELALU MENJAGA AGAR PERKATAAN DAN PERBUATAN KAMI HARUS SELARAS SESUAI DENGAN KEHENDAK MU. Amin
Comments