top of page

JANGAN KEHILANGAN KEBENARAN



Matius 7:23 “Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada–Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”


Epistemologi empiricism adalah bagaimana pengetahuan atau kebenaran didapatkan atau dibangun melalui pengalaman.


Jadi ketika seseorang diberitahu oleh orang lain tentang sebuah kebenaran, dia tidak akan mau percaya hingga dia mengalaminya sendiri.


Dan ketika dia mengalami sesuatu yang berlawanan dengan Alkitab, orang tersebut akan lebih percaya pengalamannya dari pada Firman Tuhan.


Orang seperti itu selalu memutlakkan pengalamannya sebagai satu-satunya kebenaran. Problem yang paling utama di sini adalah masalah sumber pengetahuan.


Rasul Paulus rupanya cukup mengenal masyarakat Roma. Mereka adalah orang-orang yang memiliki semangat dalam melayani Tuhan, namun mereka kehilangan kebenaran Allah.


Mereka melayani dengan membangun kebenaran mereka sendiri. Itulah sebabnya Paulus berdoa agar mereka diselamatkan.


Karena itu jika kita melayani Tuhan, jangan asal melayani. Semangat melayani itu perlu tapi yang lebih penting dari itu adalah melayani Tuhan berdasarkan kebenaran firman Tuhan.

Jangan membangun kebenaran sendiri, terlebih lagi menggunakan pengalaman pribadi untuk dijadikan dasar kebenaran dalam pelayanan.


Firman Tuhan mengatakan mereka ini adalah orang-orang yang malang, orang-orang yang kasihan. Mereka tidak tahu bahwa diri merela sedang tidak mengetahui.

”Jangan sampai kita termasuk dalam golongan orang-orang yang kasihan tersebut, dan Tuhan berkata enyahlah dari hadapan-Ku!”

Comments


bottom of page