top of page

Kebaikan Tuhan Tidak Pernah Habis

Shalom sahabat terkasih,


Kami ingin menyaksikan kebaikan Tuhan yang tidak pernah habis di dalam hidup kami. Saya dan suami menikah bulan lima tahun 2009. Empat bulan setelah menikah saya dinyatakan hamil oleh dokter. Namun ternyata Tuhan berkehendak lain. Putra yang saya kandung meninggal di dalam perut tiga hari sebelum dilahirkan, dikarenakan plasenta saya terpilin sehingga oksigen dan makanan tidak sampai ke bayi kami. Saya sangat sedih dan terpukul karena semua keperluan bayi sudah tertata rapi, tempat tidur sudah disiapkan, bahkan souvenir sudah dipesan untuk dibagikan pada para tamu yang datang menjenguk. Tapi satu hal yang saya pegang dan jadi penghiburan buat saya dan suami, TUHAN TIDAK PERNAH SALAH DALAM MERANCANGKAN SESUATU BUAT ANAKNYA, mungkin sekarang kami belum menengerti tapi suatu saat kami akan mengerti dan bersyukur. Karena satu helai rambutpun tidak akan gugur tanpa seijin Tuhan, terlebih ini mengenai hidup anak kami. Terpujilah Tuhan.


Empat bulan setelah putra kami meninggal, oleh dokter saya kembali dinyatakan hamil. Namun oleh dokter saya divonis hamil diluar kandungan. Hasil foto USG juga mengatakan demikian. Dokter menyarankan untuk memberikan suntikan agar janin yang saya kandung melebur kembali menjadi darah. Saya ingin tetap mempertahankan anak saya. Tetapi kata dokter, bila dipertahankan takut akan membahayakan jiwa saya. Ya Tuhan bagaimana mungkin saya melakukan hal itu saya tidak mungkin menyakiti darah daging saya.


Saya bersama suami berdoa puasa. Saya meminum perjamuan suci yang dikirimkan oleh orang tua saya. Saya menjerita pada Tuhan. Ya Tuhan tolong anak kami. Disaat saya berdoa, saya mendengar ada suara yang berkata, “Bila anak ini lahir dengan selamat, beri dia nama Zefanya Abigail”. Saya tidak tahu arti nama itu apa.


Tanpa membuang waktu, keesokan harinya saya dan suami terbang ke Jakarta. Kami mencari dokter kandungan yang terbaik. Sebelum bertemu dokter, saya dan suami kembali berdoa. Sambil berdoa suami saya memegang perut saya dan berkata kepada anak kami “Dedek dalam nama Tuhan Yesus, Daddy perintahkan masuk ke tempat yang seharusnya, “Kami mengantri hingga pukul setengah tiga pagi. Saat saya masuk ke ruang periksa, saya hanya memberitahu ingin mengecek kehamilan. Saat diperiksa, saya bertanya pada dokter, “Gimana dokter?”, kata dokter, “Bagus koq, ini ada di tempatnya.”


Puji Tuhan, tangis saya dan suami pecah. Terima kasih Tuhan Yesus, Tuhan Yesus baik. Padahal saya tidak memberitahukan dokter kalau saya telah divonis hamil diluar kandungan oleh dokter sebelumnya.


Beberapa hari setelah itu, saya iseng bertanya ke teman yang kebetulan punya buku nama-nama bayi. Apa arti dari nama Zefanya Abigail? Ternyata arti Zefanya Abigail:


Zefanya = Ia yang disembunyikan Tuhan

Abigail = kesukaan besar Bapa


Jadi nama yang Tuhan berikan buat anak saya Zefanya Abigail menceritakan kehidupannya. Ia yang tadinya disembunyikan Tuhan di luar kandungan kini hidup menjadi kesukaan besar bagi Bapa disurga.


Terpujilah nama Tuhan kita yang hidup. Allah kita luar biasa. Rancangannya indah bagi setiap kita anak-anakNya yang mengasihi Dia. Jangan pernah berhenti berharap padaNya. Mujizat masih ada. Tahun 2013 kami kembali dikaruniai seorang putri yang lucu. Terima kasih Tuhan Yesus buat segalanya. Berkati keluarga kecil kami Ya Tuhan. Tuhan Yesus baik.




Comments


bottom of page