top of page

LAKUKAN SEMUANYA ITU SEBAGAI KENANGAN AKAN AKU

Updated: Apr 3



Yohanes 13 : 14-15 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”

Pembasuhan Kaki : Yesus melakukan pembasuhan kaki, sebagai suatu tanda rendah dan hina yang biasa dilakukan oleh seorang hamba.

Ia rela dan dengan berani, penuh kerendahan hati, tulus, Ia turun membasuh kaki para murid-Nya. Ia rela menjadi hamba yang rendah melayani tapi bukan untuk mencari nama dan sensasi, atau supaya dikagumi, atau mau pamer dan berlaku sandiwara.

Tindakan lain yang Yesus lakukan ialah: Pemberian dan Penyerahan diri yang sempurna, sampai sehabis-habisnya.

Di sini Yesus memberikan Tubuh dan Darah-Nya menjadi santapan dan kehidupan bagi para murid-Nya dan bagi kita sepanjang jaman.

Pemberian diri secara penuh terwujud dalam kematian-Nya di Salib. Itu berarti, kita yang mengenang Dia melalui perayaan ini, mengenang Dia ketika menyambut Tubuh dan Darah-Nya.

Di sini, semangat-Nya, hidup dan mati-Nya adalah juga menjadi semangat, hidup dan mati kita para pengikut-Nya. Dalam Dia, bersama Dia, dan bersatu dengan Dia kita pun tidak henti-hentinya seperti Dia yang telah memberikan diri-Nya, hidup-Nya bagi kita. Menjadi ekaristi bagi yang lain tanpa perhitungan untung rugi.

Dalam keheningan pagi ini, kita mempersatukan diri kita,keluarga kita, hidup kita bersama Yesus dalam perjamuan bersama-Nya, kita pun mohon rahmat dan berkat-Nya agar walau dalam kerinduan tanpa batas kita boleh bersama menikmati perjamuan Tuhan, perjamuan kasih, perjamuan keselamatan.

Hanya dalam dan bersama Dia kita dapat sampai ke perjamuan bersama-Nya dalam keabadian di rumah Bapa.

Semoga kita berani merendahkan diri, menjadi pelayan, hamba yang rela dan mau membersihkan setiap karya pelayanan kita, menjadi hamba yang mau dan berani memberi diri untuk orang lain, dan hidup seturut kehendak-Nya.

Inilah tuntutan kemuridan Yesus yang mesti kita sadari. Berat memang, tapi Tuhan akan menguatkan kita bila kita berlari kepadanya, sulit tentu, tetapi bila kita melakukan dalam ketulusan maka akan menguatkan dan memberi ketabahan hati untuk menganggungnya.

”Mari kita belajar pada Tuhan Yesus yang rela membasuh kaki murid-muridNya. Kitapun belajar melayani dengan penuh cinta dan kerendahan hati. Tuhan telah memberi teladan, kita belajar mencontohnya dalam hidup kita.”


bottom of page