top of page

PINTU



Yohanes 10:9 ‘’Akulah pintu; siapa saja yang masuk melalui Aku, ia akan diselamatkan dan ia akan masuk dan keluar serta menemukan padang rumput’’


Salah satu sebutan Yesus yang saya dapati sangat menarik adalah “pintu”. Yesus sendiri yang membuat sebutan itu, seperti diuraikan bacaan hari ini.


Seperti pintu kandang bagi domba-domba, demikianlah Yesus menjadi sumber keselamatan dan kehidupan bagi umat-Nya. Perumpamaan yang sangat indah.


Kita mengetahui bahwa domba-domba aman setelah mereka masuk kandang melalui pintu. Kita juga mengetahui, domba-domba bisa makan setelah mereka keluar kandang melalui pintu.


Sebagai “Pintu”, Yesus menjadi jalan masuk kita, domba-domba-Nya, menuju keselamatan. Melalui Dia kita aman. Melalui Dia pula, kita “makan” dan hidup.


Akan tetapi, hal lain yang saya dapati menarik adalah fakta bahwa banyak orang tertegun atau ragu tatkala berada di depan “Pintu” itu.


Bukannya mencoba lewat untuk mengalami keselamatan dan kehidupan, mereka malah mempersoalkan banyak hal tentang “Pintu” tersebut.


Ada yang tidak suka tampilan-Nya: tidakkah Dia terlalu sederhana anak tukang kayu untuk menjadi Penyelamat manusia? Ada yang membandingkannya dengan “pintu-pintu” lain: Bukankah Dia cuma satu dari sekian banyak tokoh agama?


Ada juga yang menuntut penjelasan: bagaimana “Pintu” yang satu ini bisa menuntun kepada keselamatan dan kehidupan kekal?


Sebagai umat sang “Pintu”, kita wajib menanggapi semua pertanyaan itu sebaik-baiknya. Namun, janganlah kita terpancing untuk terpaku dalam usaha memberi penjelasan logis.


Kadang-kadang cara manjur untuk meyakinkan orang yang ragu di depan “Pintu” itu adalah cara Filipus: “Mari dan lihatlah” Yohanes 1:46-49


UMAT KRISTUS HARUS MENJADI SAKSI TEPERCAYA TENTANG KEHIDUPAN DI BALIK PINTU KESELAMATAN

bottom of page