top of page

HARAPAN SEORANG ANAK




Lukas 18:16 “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka.”


Suatu hari Juan Chandra, anak bungsu saya ketika berusia sekitar enam tahun, menyaksikan video sekolah tentang sebuah panti asuhan di Guatemala. Ia lalu memberi tahu, “Pa, kita harus pergi ke sana untuk membantu mereka.” Saya hanya menjawab bahwa mereka akan memikirkan hal tersebut ketika ia sudah lebih besar nanti, sekarang kita bisa menolong mereka dengan berdoa untuk anak-anak itu.


Juan tidak pernah melupakan hal itu, dan benar saja, ketika kami berkunjung ke kampung, dia kembali menanyakan hal itu. Dan kami jelaskan bahwa banyak yang Juan bisa melakukan yang lain dengan memberikan baju yang masih bagus kepada anak-anak yang membutuhkan, dan setelah kami kembali ke Makassar, dia katakan bahwa ada teman bermain saat di kampung sangat membutuhkan, dan dia berusaha mengirim pakaiannya ke kampung.


Kadang-kadang kita berpikir bahwa keinginan dan impian anak-anak tidak sepenting harapan orang dewasa. Namun, Kitab Suci tidak membuat perbedaan seperti itu.


Allah memanggil anak-anak, seperti dalam kisah Samuel (1Sam. 3:4). Yesus menghormati iman anak-anak kecil.


Paulus berkata bahwa orang-orang percaya yang masih muda janganlah diremehkan hanya karena kemudaan mereka.


Karena itu, kita dipanggil untuk membimbing anak-anak kita, mengakui bahwa iman anak-anak patut menjadi teladan bagi kita semua, dan memahami bahwa menghalangi mereka adalah tindakan yang dilarang Kristus untuk kita lakukan.


Saat kita melihat percikan harapan dalam diri anak-anak, tanggung jawab kita sebagai orang dewasa adalah membantu mengobarkannya. Dengan pertolongan Allah, marilah kita mendorong mereka untuk mempersembahkan hidup bagi Yesus dan pelayanan-Nya.


”Bagaimana kamu dapat mendorong anak-anak untuk percaya kepada Tuhan Yesus? Bagaimana cara kamu menolong mereka bertumbuh di dalam iman?”

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page