IMAN YANG TAK MAU DIJATUHKAN
- GBI Abadi Jambi Rayon 14
- 13 hours ago
- 1 min read

Markus 9:22 “Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami”
Pernahkah Anda berada di dalam sebuah keadaan yang sulit, dan Anda memandang kepada Allah, namun keadaan justru bertambah sulit?
Di dalam tiga Injil Perjanjian Baru, tercatat sebuah cerita seorang ayah yang mungkin saja sudah kehilangan imannya berkali-kali.
Pertama, si ayah membawa anaknya yang kerasukan setan kepada murid-murid Yesus, tetapi mereka tidak dapat mengusir setan itu. Si ayah bisa saja pergi dengan sedih dan harus mencari cara lain untuk menyembuhkan anaknya. Namun si ayah tidak mau pergi, walaupun ahli-ahli Taurat mulai mempersoalkan hal itu dengan murid-murid Yesus karena ketidakmampuan mereka.
Si ayah tetap bertahan, dan karena keteguhannya, ia bertemu Yesus muka dengan muka. Kita, seperti ayah itu, mungkin juga sedang melalui saat-saat yang menggoyahkan iman kita dalam kehidupan.
Ketika kita ada dalam keadaan yang sulit, dan rasanya doa-doa kita terasa sia-sia, apakah kita masih mempunyai iman untuk terus menceritakan kesulitan kita kepada-Nya?
Bila keadaannya malah bertambah sulit, apakah kepedihan dan penderitaan membuat kita meninggalkan Allah? Apakah kita mengakui ketidakpercayaan kita dan meminta pertolongan kepada Allah, memohon dengan air mata seperti yang dilakukan si ayah?
Bila kita melakukannya, yang perlu kita lakukan adalah menunggu waktu- Nya tiba.
”Bila keadaan tampaknya sampai pada saat yang paling sulit, ingatlah bahwa itu bukan akhir ceritanya.”
Comments