Mazmur 55:23 "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN,maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah."
Bertahun-tahun lamanya seorang ibu berdoa sambil membantu putrinya yang telah dewasa menjalani pengobatan dan konseling terbaik yang bisa diterimanya.
Kondisi kesehatan sang putri yang naik-turun secara ekstrem senantiasa membebani hati ibunya hari lepas hari. Karena sering merasa energinya terkuras oleh kesedihan hatinya, sang ibu menyadari bahwa ia juga harus merawat dirinya.
Seorang kawan menyarankan agar ia menuliskan segala kekhawatirannya dan hal-hal yang tidak dapat ia kendalikan ke dalam kertas-kertas kecil, lalu meletakkan semuanya itu di sebuah “piring Allah” di samping tempat tidurnya.
Praktik sederhana ini memang tidak melenyapkan seluruh stres yang dihadapinya, tetapi melihat piring itu mengingatkan sang ibu bahwa semua kekhawatirannya ada di tangan Allah, bukan di tangannya.
Boleh dibilang, banyak mazmur yang ditulis Daud adalah caranya untuk menuliskan beragam kekhawatirannya dan meletakkannya di piring Allah.
Ada kemungkinan bahwa mazmur itu menggambarkan usaha kudeta yang dilakukan putranya, Absalom, dan Ahitofel, “orang kepercayaan” Daud, telah mengkhianatinya dan terlibat dalam persekongkolan untuk membunuhnya.
Jadi, “di waktu petang, pagi dan tengah hari [Daud] cemas dan menangis,” dan Allah mendengar doanya. Daud memilih untuk menyerahkan “kuatir[nya] kepada Tuhan” dan mengalami pemeliharaan-Nya.
Kita dapat jujur mengakui bahwa kekhawatiran dan ketakutan mempengaruhi kita semua. Kita bahkan mungkin berpikir seperti Daud: “Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang” (ay.7).
Namun, Allah itu dekat dan satu-satunya yang berkuasa mengubah situasi kamu. Letakkanlah semuanya di piring-Nya.
”Di mana kamu meletakkan kekhawatiran Anda di piring Allah atau di piring kamu? Apa yang dapat kamu serahkan kepada-Nya saat ini?”
Comments