top of page

MELAYANI TUHAN




Roma 12:1 “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”


Pernahkah Anda dikejutkan oleh keindahan alam yang tahu- tahu terpampang di hadapan Anda?


Contohnya seperti ketika Anda mendaki sebuah bukit dan setelah mencapai puncaknya, Anda menemukan air terjun yang indah? Atau ketika berjalan- jalan di padang yang penuh dengan bunga-bunga liar, atau menemukan sepetak rerumputan beri-beri di tengah hutan?


Seringkali keindahan-keindahan ini ditemukan di tempat-tempat yang tersembunyi, dan hanya ditemukan oleh mereka yang melewati tempat-tempat yang jarang dikunjungi orang.


Keindahan-keindahan ini mekar dan memperlihatkan kemuliaan mereka walaupun kemungkinan besar tidak ada orang yang akan mengetahui keberadaannya.


Keindahan alam ini memberikan kita umat Kristen sebuah pelajaran yang baik. Kita sudah sering mendengar mengenai pengajaran untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup bagi Allah.


Mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup bukan hanya sekadar melibatkan diri dalam pelayanan di gereja. Persembahan yang hidup sebenarnya adalah sebuah pelayanan yang jauh lebih sulit.


Di dalamnya terkandung desakan untuk menjaga diri untuk tetap murni dalam roh dan dalam perbuatan, menjalani hidup yang menyenangkan Allah, dan juga disenangi oleh manusia.


Persembahan yang hidup adalah sesuatu yang harus kita lakukan senantiasa, berbunga dan menghasilkan buah walaupun tidak ada orang yang melihatnya, karena Allah-lah yang kita layani.


Menjadi persembahan yang hidup berarti menyinarkan terang Allah entah orang lain melihatnya atau tidak, di segala keadaan. Kita harus membawa terang Allah di waktu yang baik maupun waktu yang tidak baik.


Apakah kita kaya atau miskin, apakah hidup kita stabil atau banyak ketidakpastian, kita harus ingat untuk menjadikan hari-hari dalam hidup kita sebagai pelayanan bagi Allah.


”Bagaimanakah aku dapat mengubah caraku hidup sehingga aku dapat menjadi persembahan yang hidup bagi Allah setiap hari?”

 
 
 

Comments


bottom of page