top of page

MEMBASMI DURI PENGHALANG PERTUMBUHAN




Matius 13:3-4, 7 “Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati.”


Perumpamaan seorang penabur menjelaskan tentang benih injil yang mungkin jatuh pada jenis- jenis tanah yang berbeda.


Jenis- jenis tanah yang menggambarkan hati kita ini menentukan jawaban dan reaksi kita pada firman Allah, dan akibat selanjutnya dalam hubungan kita kepada-Nya.


Banyak di antara kita mendapati hati kita ditumbuhi oleh semak-semak duri, menghambat pertumbuhan benih injil yang ditaburkan pada kita.


Benih itu telah tumbuh, tetapi sesuatu mencegahnya bertumbuh lebih besar dan menghasilkan buah.


Jadwal kita yang padat dan kesibukan membuat kita merasa tidak mungkin untuk mempedulikan kondisi rohani kita.


Kita merasakan takut dan kepedihan yang mengaburkan pandangan rohani kita, sehingga kita tidak dapat melihat Allah ataupun kehendak-Nya dalam hidup kita.


Hubungan kita dengan saudara-saudari merenggang. Duri-duri ini melambangkan perkara- perkara duniawi yang menghalangi kita untuk dapat dikuatkan dan diperkaya dengan firman Allah. Dengan kata lain, duri-duri ini mencekik iman kita.


Mungkin kita telah meminta kepada Allah untuk menebas duri-duri ini dari hidup kita. Memang benar, Allah menabur, dan juga memberikan pertumbuhan. Tetapi kita masih harus melakukan apa yang menjadi bagian kita.


”Ambillah langkah- langkah untuk meningkatkan hubungan kita dengan yang saudara-saudari seiman dan menceritakan tentang Allah kepada yang belum percaya. Cerabut sebanyak mungkin duri-duri itu. Tuhan akan mencerabut duri-duri yang masih tersisa.”

 
 
 

Comments


bottom of page