Refleksi Pemilukada Serempak di Indonesia
Matius 7:15-16 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
Hari ini seluruh wilayah di Republik Indonesia melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pemilukada) secara serempak.
Setelah disuguhi dengan janji-janji manis dalam masa kampanye, saat ini masyarakat memasuki masa tenang. Kiranya baik para pemilih menenangkan diri dan merefleksikan pilihannya nanti.
Perlu disadari bahwa pilihan kita nanti akan membawa dampak 5 tahun ke depan. Untuk itu dibutuhkan kecerdasan dalam menentukan pilihan.
Bagaimana cara orang kristen menentukan pilihannya dalam pilkada nanti? Apa yang dikatakan dalam Injil atau Kitab Suci?
Pertama, tidak membatasi pilihan pada calon yang seagama, sesuku atau lainnya. Markus 9: 38-41. Yesus bersabda, "Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita."
Di sini orang kristiani tidak diajarkan untuk memilih hanya calon yang seiman atau seagama dengan dirinya. Yang tidak seagama tidak boleh dipilih. Jadi, memilih pemimpin tanpa harus melihat agama, suku, ras dan partainya, tua atau muda, pria atau wanita.
Kedua, berusaha mengenal pilihan. Sistem PEMILU saat ini hanya membantu orang untuk tahu pilihannya, namun masih sebatas wajah dan identitas. Bagaimana orang Kristen mengenal pemimpinya? Matius 7:16 “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
Berusahalah mengenal pilihan Anda. Jangan terbuai dengan janji manis atau uang yang diberikan. Jangan pula berpikir sempit, hanya melihat kepentingan kelompok dan kepentingan sesaat. Nasib daerah Anda ada di tangan Anda. Semoga Anda dapat memilih pemimpin yang benar, apapun latar sosial, agama dan sukunya.
Commenti