2 Raja-raja 4:7 “Kemudian perempuan itu pergi memberitahukannya kepada abdi Allah. Abdi ini berkata, "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah utangmu. Engkau serta anak-anakmu dapat hidup dari kelebihannya."
Banyak orang berkata, "Aku tidak punya apa-apa." Saat berkata demikian, mayoritas orang-orang itu bukan tidak punya apa-apa. Mereka tidak telanjang ataupun tidak punya tempat tinggal.
Pada mereka ada makanan, pakaian, tempat tinggal, bahkan simpanan uang di bank. Masalahnya, mata mereka buta dan mental mereka miskin. Walaupun tangan menggenggam banyak, rasanya tidak punya apa-apa.
Kita anak-anak Tuhan tidak boleh berkata, "Aku tidak punya apa-apa." Setiap hari Tuhan melimpahkan berkat-Nya kepada kita. Pula jika kita punya Tuhan, artinya kita punya segalanya.
Mata janda dalam bagian firman Tuhan hari ini sempat buta dan mentalnya sempat miskin. Tidak heran ketika Elisa berkata, "Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah," perempuan itu menjawab, "Hambamu ini tidak punya apa-apa di rumah."
Untung kemudian matanya sedikit terbuka dan mentalnya sedikit berubah. Karena itu ia menambahi, "Kecuali sebuah buli-buli berisi minyak"
Selanjutnya, Elisa memintanya mengumpulkan bejana-bejana kosong dari tetangganya. Minyak yang sebuli-buli nanti harus dituangkan ke dalam bejana.
Saat semua bejana penuh, mata perempuan itu terbuka lebar dan mentalnya sepenuhnya berubah. Tak hanya sebuli-buli minyak, ia punya banyak. Tak sekadar melunasi utang, ia dapat hidup dari kelebihan hasil penjualan minyak. Perempuan itu sadar ketika ia punya Tuhan, dalam arti beriman kepada Tuhan, ia punya segalanya.
Alih-alih mengatakan, "Aku tidak punya apa-apa," senantiasalah mengucap syukur kepada Tuhan untuk berkat-berkat yang kita terima.
Faktanya, ucapan syukur akan mencelikkan mata serta membenahi mental kita. Tidak lagi kita bersusah hati karena mendapati ternyata kita punya segalanya sebab kita mempunyai Tuhan.
”Jika kita punya Tuhan maka kita punya segalanya”
Komentáře