Daniel 6:11 “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.”
Seorang pelaut Australia bernama Timothy bertahan hidup selama tiga bulan dengan hanya mengandalkan ikan mentah dan air hujan, setelah kapal katamarannya rusak oleh badai dan terombang-ambing di Samudera Pasifik, hampir 2.000 km dari daratan.
Meski sempat putus asa, ia akhirnya diselamatkan oleh awak kapal penangkap tuna dari Meksiko. Dengan tubuh yang sudah sangat kurus dan terpapar cuaca, Timothy menyampaikan rasa terima kasihnya yang mendalam kepada kapten dan perusahaan perikanan yang telah menyelamatkannya.
Timothy mengucapkan syukur setelah mengalami cobaan berat, tetapi Daniel menunjukkan sikap hati yang penuh syukur sebelum, selama, dan setelah krisis yang dialaminya. Bersama bangsanya, Daniel dibawa dari Yehuda ke pembuangan di Babel.
Ketika Daniel kemudian diangkat menjadi pejabat pemerintahan di Babel, ia diancam oleh para pejabat lain yang menginginkan kematiannya.
Musuh-musuhnya memaksa raja Babel untuk menetapkan peraturan yang menyatakan bahwa siapa pun yang berdoa kepada “salah satu dewa atau manusia kecuali kepada raja” akan “dilemparkan ke dalam gua singa” ay.8
Apa yang dilakukan Daniel, seorang yang mengasihi dan melayani satu-satunya Allah yang sejati? Ia “berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya” ay.11
Ia mengucap syukur, dan sikap hatinya yang penuh syukur itu diberkati Allah. Dia menyelamatkan nyawa Daniel dan memberinya kehormatan.
Sebagaimana ditulis oleh Rasul Paulus, kiranya Allah menolong kita untuk “mengucap Syukur dalam segala hal” 1Tes. 5:18
Entah kita sedang berada dalam krisis atau baru saja melewatinya, respons kita yang penuh syukur akan memuliakan Dia dan memampukan iman kita untuk tetap teguh.
”Mengapa penting untuk senantiasa bersyukur kepada Allah? Bagaimana kamu dapat mengembangkan sikap hati yang semakin rindu untuk bersyukur?”’
Comments