top of page

SIKAP TAKUT YANG SEHAT




Amsal 2 : 4-5 “jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.”


Jeremy menulis, “Saya cukup tahu tentang ketakutan akan kematian. Tujuh tahun yang lalu, saya merasakan ketakutan yang intens dan hebat, hingga membuat mual dan pusing, saat diberi tahu bahwa saya mengidap kanker yang tidak bisa disembuhkan.”


Namun, ia belajar mengelola rasa takutnya dengan bersandar pada hadirat Allah, dan beralih dari ketakutan akan kematian kepada sikap takut yang mendalam akan Allah sendiri.


Bagi Jeremy, itu berarti mengagumi Sang Pencipta alam semesta yang akan “meniadakan maut” Yesaya 25:8 sekaligus memahami secara mendalam bahwa Allah mengenal dan mengasihinya.


Sikap takut akan Tuhan rasa hormat dan kekaguman yang mendalam terhadap Allah kita yang kudus adalah sebuah tema yang konsisten muncul di sepanjang Kitab Suci.


Raja Salomo menasihati putranya untuk takut akan Tuhan dalam kumpulan hikmatnya, Kitab Amsal.


Ia berkata kepada anaknya, jika “telingamu memperhatikan hikmat” dan “mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,” maka ia akan “memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah” Amsal 2:2,4-5


Selain hikmat dan pengetahuan, ia juga akan memperoleh kebijaksanaan dan pengertian.


Saat kita menghadapi berbagai tantangan yang membuat takut dan ngeri, kita diingatkan akan keterbatasan kita.


Namun, ketika kita berpaling kepada Allah untuk meminta Dia menolong kita merendahkan diri di hadapan-Nya dan menyembah Dia dengan sikap hormat, kita akan mengalami bagaimana Dia dapat menolong kita untuk beralih dari perasaan takut yang menggelisahkan kepada sikap takut yang sehat akan Allah.


”Sahabat Renungan Harian, seberapa penting sikap “takut akan Tuhan” bagi kamu? Bagaimana kamu dapat merendahkan diri di hadapan-Nya hari ini?”

 

Comments


bottom of page