Filipi 1:22a “Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.”
Pernahkah Anda memperhatikan batu nisan di tempat pemakaman? Pada batu itu tertera nama orang-orang yang telah meninggal.
Di bawah nama tertera dua tanggal: tanggal kelahiran dan tanggal kematian. Tanggal kelahiran tertera lebih dahulu, lalu ada "spasi" (jarak antar baris/kata/kalimat), dan di bawahnya lagi tanggal kematian.
Bagian terpenting dari kehidupan seseorang yang sudah meninggal tidak terdapat di kedua tanggal itu. Bagian terpenting ada pada "spasi", yakni segala hal yang ia lakukan semasa hidup.
"Spasi", dalam arti jarak di antara tanggal kelahiran dan tanggal kematian itu tidaklah lebar. Secara tidak langsung "spasi" menunjukkan betapa singkatnya kehidupan di dunia ini.
Kehidupan seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Tidak heran Paulus tidak mau menyia-nyiakan satu hari pun hidupnya.
Buktinya dari dalam penjara, Paulus tetap berkarya bagi Kristus. Ia menulis surat-surat untuk menguatkan iman jemaat, karena bagi Paulus kematian berarti keuntungan dan hidup ialah Kristus.
Paulus mempunyai prinsip, jika ia masih diberikan oleh Tuhan kesempatan untuk hidup maka itu berarti bekerja memberi buah.
Saat ini kita semua yang membaca renungan hari ini masih berada di bagian "spasi". Tuhan masih memberi kesempatan untuk kita hidup di dunia ini.
Jangan sia-siakan kesempatan dari Tuhan yang amat singkat ini. Jangan lagi boroskan waktu untuk hal-hal tidak berguna, sebaliknya, isilah hari-hari kehidupan dengan segala sesuatu yang bermakna, utamanya bagi Kerajaan Allah.
Agar nanti saat "spasi" secara tiba-tiba terlewati, kita dapat merasakan kepuasan, bukannya sesal di dalam hati.
”Semoga kehidupan kita di dunia yang sangkat singkat ini dapat menjadi berkat bagi sesama dan berguna bagi Kerajaan Allah”
Comments