VALENTINE: Ketika Mengasihi Sebetulnya Sulit
- GBI Abadi Jambi Rayon 14
- Feb 14
- 2 min read

Yoh. 13:34-35 “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”
Hari Valentine adalah hari tentang cinta. Asal muasal hari ini bermula dari seorang martir, Valentine, yang dipenjarakan oleh karena dia menolong para pasangan Kristen untuk menikah. Selama di penjara, Santo Valentine melayani orang Kristen yang mengalami persekusi di bawah Kekaisaran Roma. Menurut sebuah tradisi, Valentine berdoa dan mencelikkan mata dari seorang perempuan buta, anak dari penjaga penjara tersebut. Lalu sebelum meninggal, Valentine menuliskan sebuah surat kepada anak perempuan tersebut yang ditandatangani dengan kata “Your Valentine”
Bagi banyak orang, cinta dimengerti sebagai sebuah perasaan dicintai. Sebuah dopamine rush, sebuah chemistry kebahagiaan yang terjadi di dalam sistem saraf, sesuatu yang dekat dengan pelukan, hubungan tangan, dan berbagai macam cuplikan tentang “sang pangeran dan sang putri”.
Cinta seperti demikian sangat mungkin untuk luntur. Masalahnya adalah begitu banyak orang yang mencari-cari jenis cinta seperti demikian.
Orang berbondong-bondong mengejar “istana di atas awan”, sebuah tempat yang mahaindah, namun ketika mereka mencari istana cinta itu, semuanya hanyalah awan abu-abu.
Ketika dua orang saling jatuh cinta, perasaan itu bagaikan sebuah mujizat. Namun, seiring mereka mengenal satu dengan yang lain, perasaan itu akan berubah menjadi kebosanan dan kepahitan, yang lebih menyakitkan daripada perasaan mula-mula.
Cinta sejati bukanlah sesuatu yang dapat digambarkan dengan kisah Romeo dan Juliet yang begitu “bucin” (budak cinta) sampai melakukan bunuh diri; mereka salah menyangka bahwa mereka akan hidup sendirian selamanya tanpa orang yang disukainya.
Cinta sejati juga belum tentu dapat ditangkap dengan tukar kado, tukar cokelat, ataupun surat-suratan “Your Valentine” seperti yang dilakukan pada hari berwarna pink ini.
Jadi mau tahu apa itu cinta?
Cinta adalah sesuatu yang penuh dengan rasa sakit, luka, dan pengenalan akan kelemahan diri dan sesama dan juga yang diakhiri dengan sikap saling mengampuni.
Kita sulit mengasihi sesama sebab kita sulit mengasihi diri yang berdosa ini. Kita hanya dapat mengasihi sesama jika kita sudah memberi diri yang berdosa ini untuk dikasihi Allah. Pada akhirnya, mengasihi itu adalah sebuah salib.
Sebagai manusia berdosa, “kasih” bisa terkesan indah romansa sekaligus adalah sebuah tugas yang terlampau sulit. Akan tetapi, sebagai orang Kristen, Tuhan Yesus sendiri menjadi sumber teladan bagi kita untuk saling mengasihi. He is our Valentine.
”Kiranya hari Valentine ini menjadi sebuah peringatan bahwa mengasihi adalah sebuah perintah dari Allah, dan menjadi sebuah ingatan bahwa Allah telah terlebih dahulu mengasihi dengan seluruh totalitas luka untuk memenangkan kita kembali. Mengasihi adalah sebuah tindakan yang meniadakan nyawa sendiri, untuk diberikan kepada sesama dalam nama Yesus.”
Comentarios