top of page

SERUKAN DAN MEGAHKAN YESUS




Bacaan HEBAT

📖 Maz 117


🎯

Pujilah TUHAN, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!

Maz 117:1-2


🕎

Ada saat untuk menaikkan puji-pujian yang sarat dengan kebenaran teologis. Ada juga saat untuk menaikkan puji-pujian yang kental dengan kehangatan kasih kepada Tuhan. Pujian jenis yang pertama biasanya berisi syair yang panjang yang melaluinya kita merenungkan kebenaran- kebenaran yang membuat kita memuliakan Allah. Pujian jenis yang kedua sebagaimana yang nyata dalam mazmur ini: singkat, padat, kental emosi, dan dengan mudah dapat didengarkan.


Kedua ciri pujian ini perlu kita kembangkan seimbang agar kualitas ibadah dan kerohanian kita semarak dan mantap.


Pujian pada dasarnya adalah suatu ekspresi dari kekaguman dan sukacita. Tetapi pada tingkat yang lebih tinggi juga merupakan ekspresi dari rasa syukur dan terima kasih untuk kebaikan yang telah kita terima. Karena itu pujian dan ucapan syukur seringkali dihubungkan bersama-sama dan seringkali pula saling berkaitan.


Mazmur 117 menggemakan kembali panggilan Israel untuk menjadi berkat di tengah bangsa-bangsa yang belum mengenal apalagi menyembah Tuhan.


Alangkah indahnya apabila dari keragaman suku, kaum, dan bahasa kita lahir respons pujian memuliakan Allah dengan sehati. Setiap orang Kristen perlu memiliki kerinduan melihat ini sebagai visi hidupnya dan gerejanya. Visi itu hanya dapat digenapi bila misi menyaksikan Kristus kita jalani dengan tekun dan setia.


Kita mengucap syukur jika wadah kita GBI ini dipakai Tuhan untuk restorasi pondok Daud. Kita percaya dalam hadiratNya ada kuasa yang bekerja dengan ajaib. Ada pemulihan, kesembuhan dan mujizat.


Ada banyak cara orang memuji Tuhan; ada yang menggunakan suara, menyanyi atau bersorak. Memuji dan menyanyi sering kita lakukan tetapi bersorak bagi Tuhan mungkin suatu yang asing bagi kita. Namun Alkitab menuliskan tidak saja menggunakan suara tetapi juga kita bersorak-sorai bagi Allah.


Banyak yang masih berpandangan secara konservatif dan tidak menyukai sorak-sorai atau berteriak dengan suara keras. Alasannya, mereka merasa kurang sopan untuk melakukannya. Bukankah sorak-sorai hanya dilakukan saat menonton siaran pertandingan olah raga ? Bukankah Allah itu tidak tuli ? Memang benar, tetapi ada saat dan tempatnya untuk melakukan pujian dengan sorak-sorai sukacita dan kita tidak perlu takut melakukan apabila saat itu datang. Ada banyak ayat yang menuliskan tentang bersorak-sorai kepada Allah dengan suara nyaring, misalnya dalam Mazmur 47:2, ”Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!; Mazmur 32:11, ”Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!”; Mazmur 35:27, ”Biarlah bersorak-sorai dan bersukacita orang-orang yang ingin melihat aku dibenarkan!; Yesaya 12:6, ”Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!”


Jadi sorak-sorai adalah terikan pujian kepada Tuhan. Itu adalah ekspresi orang benar dalam memberitakan kebaikan Tuhan. Kita diciptakan sebagai manusia yang penuh dengan ekspresi. Masakan kita tidak boleh mengekspresikan semuanya itu ?


Jadi marilah kita bebaskan roh kita dari belenggu tradisi manusia dan bukalah roh kita bagi pembaharuan. Bebaskan roh kita dan bersorak-sorailah bagi Tuhan kita.


🙏

DOA & KOMITMEN

Mulutku penuh dengan pujian. KepadaMu ya Yesus Tuhan. Sepanjang hari kubri penghormatan. KepadaMu ya Allahku.

Amin.

🔥

bottom of page